I. PENDAHULUAN
A. JUDUL PERCOBAAN :
Pengamatan Kromosom dan Mitosis pada Akar
Bawang (Allium cepa)
B. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mengetahui fase-fase pembelahan mitosis
pada sel tumbuhan dan fungsinya.
2. Mengetahui kedudukan kromosom pada
fase-fase pembelahan mitosis pada akar Allium cepa.
3. Mengetahui fase-fase yang paling banyak
dijumpai pada akar bawang (Allium cepa).
4. Mengidenfikasi bagian mana pada akar
bawang merah (Allium cepa) yang aktif
melakukan pembelahan mitosis.
5. Mengetahui pengaruh waktu terhadap proses
pembelahan mitosis.
II. PEMBAHASAN
A. TINJAUAN
TEOTORIS :
Kromosom adalah suatu struktur
makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata
kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti
badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang
merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung
kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang). Sastrosumarjo (2006)
menjelaskan bahwa kromosom merupakan alat transportasi materi genetik (gen atau
DNA) yang sebagian besar bersegregasi menurut hukum Mendel, sedangkan Masitah
(2008) menjelaskan bahwa kromosom adalah susunan beraturan yang mengandung DNA
yang berbentuk seperti rantai panjang. Setiap kromosom dalam genom biasanya
dapat dibedakan satu dengan yang lainnya oleh beberapa kriteria, termasuk
panjang relatif kromosom, posisi suatu struktur yang disebut sentromer yang
memberi kromosom dalam dua tangan yang panjangnya berbeda-beda, kehadiran dan
posisi bidang (area) yang membesar yang disebut knot (tombol) atau kromomer. Selain
itu, adanya perpanjangan arus pada terminal dan material kromatin yang disebut
satelit, dan sebagainya (Suprihati et.al., 2007).
Kromosom memiliki peranan yang
sangat penting bagi keberlangsungan suatu makhluk hidup, karena kromosom
merupakan alat pengangkutan bagi gen – gen yang akan dipindahkan dari suatu sel
induk ke sel anakannya, dari generasi yang satu ke generasi yang lainnya.
Pengamatan terhadap perilaku kromosom sama pentingnya dengan mempelajari
struktur kromosom. Perilaku atau aktivitas kromosom dapat terlihat dalam siklus
sel, termasuk didalamnya adalah pembelahan sel (mitosis atau meiosis). Analisis
kromosom, baik mitosis maupun meiosis merupakan langkah awal yang dapat
dilaksanakan untuk mempelajari kromosom
Tumbuhan pada masa awal perkembangan
mengalami pertumbuhan sangat banyak, tumbuhan mengalami pembelahan sel secara
tidak langsung yang disebut juga dengan mitosis (setjo,2004). Mitosis adalah
pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan jumlah
kromosom sel induk. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui
pembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut. Peristiwa ini terjadi
bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel dan
memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hampir semua
organisme.mitosis memiliki beberapa tahapan meliputi profase metafase, anafase,
dan telofase. Terjadi pada ujung akar, yang mengalami pembelahan awal, mitosis
terjadi dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup
terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang), mitosis pada
tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan
bagian dari suatu proses yang berputar dan terus menerus.
Proses mitosis ini terjadi bersama
dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel. Pada mitosis
setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang
masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel
induknya. Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu interfase,
profase, metafase, anafase dan telofase.
1.
Interfase
Inti sel Nampak keruh dan tampak
benang- benang kromatin yang halus.
2. Profase
Benang-benang kromatin memendek dan menebal.Terbentuklah
kromosam. Tiap kromosom membelah dan memanjang membentuk kromatid, membrane
inti mulai menghilang
3. Metaphase
Kromosom- kromosom menempatkan diri
di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini adalah terbentuknya gelendong
pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula.Gelendong ini
membentuk kutub-kutub pembelahan tempat sentromer mikrotubula bertumpu.
4. Anafase
Sentromer membelah dan kedua
kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan.
Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel
induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru.
5. Telofase
Di tiap kutub sel terbentuk stel
kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk
lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut
dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan
terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel.
Kromosom Bawang
Kromosom antar tanaman berbeda
antara yang satu dan yang lainnya.Baik dari bentuk, jumlah, dan panjangnya.
Allium cepa memiliki jumlah kromosom 2n = 16 (Sastrosumarjo, 2006). Hal ini
sangat membantu dalam mempelajari analisis
mitosis pada tanaman, karena jumlahnya yang tidak terlalu banyak, memiliki
ukuran kromosom yang besar dan cukup mudah untuk dibuat preparatnya. Bawang
merah (Allium ascalonicum L) merupakan salah satu anggota dari familia
Liliaceae.Tanaman ini merupakan tanaman semusim dan memiliki umbi yang
berlapis.Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder
berongga.Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang
yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis.Umbi
bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu.Umbi
bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas. Bawang
merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah
diusahakan oleh petani secara intensif .Komoditas sayuran ini termasuk ke dalam
kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap
makanan serta bahan obat tradisional.Bawang merah juga merupakan salah satu
komoditas sayuran unggulan di Jawa Tengah yang mempunyai prospek cukup baik dalam
pengembangan agribisnis.Hal ini dapat dilihat pada status usaha taninya, oleh
petani khususnya di daerah sentra produksi seperti di Kabupaten Brebes bawang
merah telah lama diusahakan sebagai usaha tani yang bersifat komersial.
Gusti, Alif. 2011. http://shaylife.blogspot.com/2011/03/pengamatan-kromosom-pada-mitosis-akar.html.
Diakses pada tanggal 30 Oktober 2011
B. ALAT DAN
BAHAN
·
ALAT
1.Mikroskop perbesaran 1000 x1 buah
2.Gelas objek 1 buah
3.Gelas penutup 1 buah
4.Jarum preparat 1 buah
5.Cawan Petridis 1 buah
6.Pembakar Bunsen 1 buah
7.Gelas Piala 500 ml 1 buah
8.Tissue
9. Pisau Silet 1 buah
· BAHAN
1.Akar Bawang Merah (Allium
ascalonicum L) professional 1 buah
2.Larutan Indigocarmin secukupnya
3.Larutan Asam Klorida (HCL)
secukupnya
4.Larutan Fenil Lakto Fenol
secukupnya
V. PROSEDUR KERJA
1.Praktikan terlebih dahulu
menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2.Praktikan merendam bawang pada air
yang ditutupi kapas selama 2 – 3 hari.
Setelah 2-3 hari perendaman,
praktikan memotong akar bawang tadi sampai sepanjang 1 cm merendam pada
asetokarmin dan HCL dengan perbandingan 9
: 1
3.Praktikan memanaskan preparat
tersebut diatas api Bunsen atau lampu spirtus sampai menguap tetapi jangan
sampai mendidih
4.Praktikan memindahkan potongan
akar bawang yang sudah dipanaskan ke gelas objek dan beri satu tetes
asetokarmin biarkan kurang lebih 30 menit
5.Praktikan menghisap kelebihan
indigokarmine dengan kertas hisap (tissu)
6.Praktikan menetesi preparat
tersebut dengan polienil alcohol disampingnya. Jangan kena preparat
7.Praktikan menutup dengan gelas
penutup kemudian ditekan dengan menggunakan pensil sampai preparat pipih.
8.Praktikan mengamati dibawah
mikroskop perbesaran 1000x dan membuat hasil praktikum sementara.
VI. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
Pengamatan
Sel Bawang Merah
Berdasarkan hasil pengamatan di
bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 45 maka diperoleh gambar seperti di
atas.
Praktikum kali ini dilakukan pengamatan
terhadap pembelahan mitosis yang terjadi pada ujung akar bawang merah.Pada
ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami aktivitas dengan rentangan 5
menit sebelum dan sesudah pukul 24.00 WIB. (Margono, 1973), berdasarkan
keterangan tersebut maka proses pemotongan akar bawang merah (Allium cepa)
dilakukan pada pukul 00.00.
Dengan dipotongnya akar bawang pada
jam-jam tersebut sehingga diharapkan akan potongan akar yang mengandung banyak
sel-sel yang sedang melakukan aktivitas mitosis. Namun praktikum ini tidak
mungkin melakukan pengamatan pada tengah malam.Sebelum mengamati sel-sel akar
tersebut dibawah mikroskop, potongan-potongan akar tersebut harus memalui
beberapa perlakuan, yaitu harus direndam di dalam alcohol 70%, perendaman ini
bertujuan untuk menyegarkan kembali sel-sel akar. Perlakuan berikutnya adalah
perendaman dengan HCl, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam memotong tudung
akar bawang merah (Allium cepa), karena dengan pemberian HCl dapat memperjelas
batas tudung akar dengan sel-sel diatasnya, tudung akar akan terlihat lebih
putih dibandingkan bagian lain dari akar bawang merah(Allium cepa), pemberian
HCl ini juga dapat melunakkan dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong.
Perlakuan berikutnya lagi adalah pemberian acetocarmin, acetocarmin adalah
pewarna, sehingga jelas fungsinya dalah untuk memberi pigmen kepada sel-sel
akar bawang sehingga mudah untuk diamati.
Pada sel akar bawang, pembelahan
mitosis terdapat 4 tahap fase pembelahan, yaitu profase, anafase, metafase, dan
telofase.
o
Fase profase
Merupakan tahapan pembelahan sel
yang paling lama dan membutuhkan energi yang cukup besar, setrta merupakan
permulaan dari mitosis yang ditandai dengan beberapa perubahan.Nukleolus mulai
menghilang sedangkan kromosomnya mulai timbul.Untaian kromosom yang semula
meluas menjadi pilinan (heliks).Dengan demikian untaian itu lebih pendek dan
menebal sehingga tampak lebih nyata. Pada tahapan ini, membrane nukleus mulai
menghilang(Crowder, 1993). Pembelahan kromosom membentuk kromatid.Selain itu
sentriol juga ikut membelah.Hampir semua sel yang Nampak pada preparat
menunjukan tahapan profase.
Pada profase, ditandai dengan
hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom
yang terlihat tebal.Profase dimana tahapan pembelahan pertama, permulaan
profase – profase kromosom menjadi lebih pendek dan tebal.
Pada akhir profase mulai terbentuk
benang – benang spindel/ gelendong inti pada masing – masing kutub sel, yang
letaknya berlawanan. Pada tahap ini yag terpenting adalah benang-benang
kromatin menebal menjadi kromosom dan mulai menduplikasi menjadi kromatid.
Ciri-cirinya:
· Kromosom mengerut dan menebal.
Pemendekan ini akibat dari berpilinnya kromosom.
· Terlihat dua sister chromatid dan kromosom
tampak rangkap dua.
· Kromatid-kromatid dihubungkan oleh
sentromer.
· Nukleolus menjadi kabur dan hilang
oleh sentromer.
· Selaput inti mulai menghilang.
· Benang gelendong mulai terbentuk
· Kromosom mulai bergerak ke tengah atau
equator dari sel.
o
Fase metafase
Tahapan metafase membutuhkan waktu
sekitar 2-6 menit.Pada metafase, kromosom menyusun diri secara acak pada satu
bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus dan
nukleolus lenyap.Sentromer, suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom,
melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah pembelahan
kromosom selama pembelahan (Welsh dan Mogen 1991).
Metafase dicirikan oleh barisan
kromosom yang amat rapi sepanjang bidang equatorial (Fried, 2006).Pada tahapan
ini sedikit terlihat adanya gambaran benang – benang spindelnya.
Pada tahap ini kromosom atau
kromatid mudah diamati atau dipelajari. Ciri-ciri fase ini adalah:
· Benang-benang gelendong menjadi jelas
pada permulaan metafase dan teratus seperti kumparan.
· Masing-masing kromosom terletak
berbaris pada bidang equator.
· Sentromer melekat pada benang
gelendong. Beberapa benang gelendong mencapai kutub tanpa melekat pada sentromer.
· Sentromer membelah dan masing-masing
kromatid menjadi kromosom tunggal.
o
Fase anafase
Tahapan anafase membutuhkan waktu
sekitar 3-15 menit.Pada anafase, kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah
dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan
kromosom.Fried (2006) menyatakan bahwa pada awal anafase sentromer – sentromer
masing – masing kromosom berpisah, sehingga masing – masing kromatid kini
berupa kromosom yang terpisah.Dengan dipandung oloeh serat gelendong yang
melekat padanya.Satu kromatid dari setiap pasang digerakkan ke salah satu
kutub, sementara kromatid yang satunya digerakkan ke kutub yang
berlawanan.Pembelahan sentromer menurut Suryo (1997) dapat pula berlangsung
pada permulaan anafase.Benang – benang gelendong ini memendek sehingga belahan
sentromer masing – masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan dengan membawa
kromatid.
Ciri-cirinya:
· Dua sister chromatid (sekarang
kromosom) bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Sentromernya tertarik karena
kontraksi dari benang gelendong.
· Selain itu mungkin ada gaya tolak
menolak dari belahan sentromer itu.
· Terjadi penyebaran kromosom dan ADN
yang seragam di dalam sel.
· Anafase adalah fase terpendek dari
fase-fase mitosis.
· Pada akhir anafase sekat sel mulai
terbentuk dekat bidang equator.
o
Fase telofase
Pada telofase, terjadi peristiwa
kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian
sitoplasma menjadi dua bagian).Pada telofase, terjadi peristiwa kariokinesis
(pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma
menjadi dua bagian).Telofase pada fase ini pembelahan telah selesai, terbentuk
lagi dinding inti, dan hal ini terlihat dalam praktikum. Sel telah terbagi
menjadi dua sel anakan, masing – masing memiliki inti yang mengandung 4
kromosom dengan bahan genetik yang sama dengan induknya.
Tahapan telofase membutuhkan waktu
sekitar 30-60 menit.Di tiap kutub terbentuk stel kromosom yang identik.Serabut
gelondong inti menghilang dan membran inti terbentuk kembali.Setelah terbentuk
dua inti pada kutub yang berlawanan aster menghilang dan terjadi penebalan
sitoplasma yang diikuti pembagian sitoplasma (sitokinesis).Sitokinesis ini di
tandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel (pada tumbuhan)
dan pada hewan ditandai dengan melekuknya sel ke dalam.
Ciri-cirinya adalah:
· Benang-benang gelendong hilang
· Selaput inti dan nukleolus terbentuk
kembali
· Sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah
menjadi dua sel anakan.
· Terjadi sitokinesis, semua benda-benda
dalam sitoplasma membelah dan pindah ke dalam sel anak.
Ayu.2010.
http://ayosinauonline.blogspot.com/2010/05/praktikum-pembelahan-mitosis.html.
Diakses pada tanggal 29 Oktober 2011
Pembahasan
Mitosis adalah pembelahan inti yang
berhubungan dengan pembelahan sel somatik, dimana terdapat beberapa tahap didalamnya,
yaitu: interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase (Satrosumarjo,
2006). Kromosom pada metafase mitotik mengalami kondensasi dan penebalan yang
maksimal, sehingga kromosom pada tahap
ini dapat diamati dengan lebih jelas panjangnya dan letak sentromernya. Setelah
panjang total dan letak sentromernya diketahui, maka dapat dilanjutkan dengan
analisis kariotipe.
Pengamatan terhadap jumlah kromosom
saat mitosis, sering timbul kesulitan karena kromosom tumpang tindih antara
yang satu dan yang lainnya dan kadang masih terlihat samar akibat kondensasi
yang belum sempurna. Kromosom dibedakan atas autosom (kromosom pada sel
somatik) dan kromosom pada sel kelamin. Pembelahan sel yang terjadi pada sel
somatik disebut mitosis dan pembelahan yang terjadi pada sel kelamin disebut
meiosis menjelaskan bahwa mitosis merupakan pembelahan inti yang berhubungan
dengan pembelahan sel somatik, dimana terdapat beberapa tahap didalamnya,
yaitu: interfase, profase, metakinesis, metafase, anafase, dan telofase. Menurut
Suryo (2008) fase pada mitosis terdiri dari interfase, profase, metafase,
anafase, dan telofase.
Selama metafase, sentromer dari
setiap kromosom berkumpul pada bagian tengah spindel pada bidang equator.Pada
tempat-tempat ini, sentromer-sentromer diikat oleh benang-benang spindel yang
terpisah, dimana setiap kromatid dilekatkan pada kutub-kutub spindel yang
berbeda. Kadang-kadang benang-benang
spindel tidak berasosiasi dengan
kromosom dan merentang secara langsung dari satu kutub ke kutub yang lain. Pada saat metafase, sentromer-sentromer
diduplikasi dan setiap kromatid menjadi kromosom yang berdiri sendiri atau
independen.Penggunaan metode tanpa pra perlakuan (metode sederhana)
mengakibatkan kromosom pada metafase tidak dapat menyebar dengan baik, sehingga
jumlah kromosom tidak dapat dihitung dengan tepat.
· Sitokinesis
Di tiap kutub sel terbentuk stel
kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk
lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut
dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan
terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel.
VII. KESIMPULAN
· Tahap-tahap mitoisis pada sel
tumbuhan:
o
Interfase
Interfase atau stadium istirahat
dalam siklus sel termasuk fase yang berlangsung lama karena pada tahap ini
berlangsung fungsi metabolisme dan pembentukan dan sintesis DNA.Maka sebenarnya
kurang tepat juga jika dikatan bahwa interfase merupakan fase istirahat, karena
sebenarnya pada fase ini sel bekerja dengan sangat berat.
o
Profase
Benang- benang kromatin memendek dan
menebal, terbentuklah kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk, setiap
kromosom terduplikasi tampak sebagai kromatid identik yang tersambung pada
sentromernya dan sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara)
(Campbell.2008: 248)
o
Metaphase
Metaphase merupakan tahap mitosis
yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20 menit (Campbell.2008:
249). Kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel.
o
Anafase
Anaphase merupakan tahap pembelahan
yang paling singkat terjadi, biasanya hanya beberapa menit (Campbell.2008:
249). Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju
kutub dari sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki
sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut
menjadi kromosom baru.
o
Telofase
Di tiap kutub sel terbentuk stel
kromosom yang identik.Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk
lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut
dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan
terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel.
· Kedudukan kromosom pada fase-fase
pembelahan mitosis pada akar Allium cepa.
o
Profase : sel masih nampak seperti inti sel masih utuh dan terletak
dibagian tengah sel
o
Metafase : biasanya letak kromosom berada di tengah bidang ekuator
o
Anafase : di mana terdapat celah sempit pada bagian tengah sel dimana
kromosom terletak di bagian kutub sel
o
Telofase : dimana pada telofase
sudah nampak jelas pembagian sel menjadi dua dan terjadi pembelahan sitoplasma
(sitokinesis).
· .Fase yang paling banyak dijumpai
adalah fase profase.
· Ujung akar yang terdiri dari sel-sel
yang bersifat meristematik merupakan sel-selnya sangat aktif membelah. Jadi
bagian ujung akar yang paling aktif melakukan pembelahan adalah bagian
meristem.
· Praktikum kali ini, tidak semua
preparat menunjukan tahapan-tahapan pembelahan mitosis secara lengkap. Hal ini
dapat disebabkan karena praktikum dilakukan bukan pada rentang waktu pembelahan
mitosis.Rentang waktu pembelahan mitosis berdasarkan pada suatu hasil
penelitian ditunjukan bahwa rentang waktu pembelahan mitosis akar bawang merah
berlangsung antara pukul 08.00-09.00 WIB dimana tahapan prometafase (tahapan
antara profase dengan metaphase) banyak ditemukan pukul 08.15 WIB.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Ali, Ikbal. 2011.
http://biologi.unnes.ac.id/web_bio/?tf=news&aksi=lihat&id=35. Diakses
pada
tanggal 30 Oktober 2011. Pukul 8.00
WIB
Ayu.2010.
http://ayosinauonline.blogspot.com/2010/05/praktikum-pembelahan-mitosis.html.
Diakses pada tanggal 29 Oktober
2011. Pukul 13.00 WIB
Anonim.(2004) :// http :The Cell
Cycle & Mitosis Tutorial. (Online). http://www.biology.
arizona.edu/cell_bio/tutorials/cell_cycle/cells3.html, Diakses tanggal 29
Oktober 2011. Pukul 13.00.WIB
Campbell, Neil A. 1987. Biologi
Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Crowder L.V. 1993. Genetika
Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Jai.2011.
http://jai.staff.ipb.ac.id/2011/02/04/analisis-mitosis-pada-ujung-akar-bawang-merah-bawang-bombay-dan-aglaonema/.Diakses
pada tanggal 29 Oktober 2011.
Margono, Hadi. 1973. Pengaruh
Colchicine terhadap pertumbuhan Memanjang Akar Bawang Merah (Alium
cepa).Skripsi tidak diterbitkan. Malang: IKIP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar